BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi Melambat pada November 2021

Bank Indonesia mencatat kebutuhan pembiayaan korporasi terindikasi cukup tinggi pada November 2021, meski melambat dibandingkan bulan sebelumnya. Hal itu tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 14,8 persen melambat dari SBT Oktober 2021 sebesar 16,7 persen.

“Perlambatan kebutuhan pembiayaan terutama untuk pembiayaan yang bersumber dari dana sendiri, meski masih menjadi sumber pembiayaan utama untuk kegiatan usaha,” kata Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono dalam keterangan tertulis, Ahad, 19 Desember 2021.

Perlambatan tersebut terjadi pada beberapa sektor terutama pada sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan, Reparasi Mobil dan Motor, serta Konstruksi karena dipengaruhi oleh menurunnya kegiatan operasional sejalan dengan lemahnya permintaan domestik dan ekspor.

Di sisi lain, sejumlah sektor terindikasi mengalami peningkatan kebutuhan pembiayaan antara lain sektor Industri Pengolahan, Pertambangan, serta Transportasi & Pergudangan terutama untuk mendukung aktivitas operasional (84,9 persen), membayar kewajiban yang jatuh tempo (37,8 persen) dan mendukung pemulihan domestik (33,6 persen) yang meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.

Sementara itu, pembiayaan yang bersumber dari pinjaman perbankan dalam negeri (kredit baru), pemanfaatan kelonggaran tarik dan pinjaman dari perusahaan induk terindikasi meningkat.

12 Selanjutnya

Permintaan pembiayaan baru oleh rumah tangga terpantau masih terbatas pada November 2021, sedikit menurun dibandingkan bulan sebelumnya. Bank umum masih menjadi preferensi sumber utama penambahan pembiayaan responden rumah tangga, dengan jenis pembiayaan yang diajukan mayoritas berupa Kredit Multi Guna.

Dari sisi penawaran perbankan, penyaluran kredit baru terindikasi meningkat pada November 2021 dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Berdasarkan kelompok bank, meningkatnya pertumbuhan penyaluran kredit baru pada November 2021 diprakirakan terjadi pada seluruh kategori bank.

“Peningkatan dimaksud terutama didorong oleh jenis penggunaan KMK,” ujar Erwin. Sementara itu, kata dia, untuk keseluruhan periode triwulan IV 2021, penyaluran pembiayaan baru juga diprakirakan meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *