TEMPO.CO, Jakarta -Badan Pusat Statistik mengumumkan nilai ekspor Indonesia mencapai US$ 22,84 miliar pada November 2021.
“Apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, nilai ekspor pada November 2021 naik 49,7 persen,” ujar Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Rabu, 15 Desember 2021.
Rinciannya, ekspor migas naik 74,8 persen dari US$ 0,76 menjadi US$ 1,33 miliar. Adapun ekspor non-migas naik 48,38 persen dari US$ 14,5 miliar menjadi US$ 21,51 miliar.
Sementara itu, kalau dibandingkan dengan bulan lalu, angka tersebut naik 3,69 persen. Dirinci dari sektornya, kenaikan ekspor migas meningkat 29,95 persen dari US$ 1,03 miliar menjadi US$ 1,33 miliar. Sementara itu ekspor non-migas naik 2,4 persen dari US$ 21 miliar menjadi US$ 21,51 miliar.
Margo mengatakan ekspor non-migas Indonesia menyumbang 94,17 persen dari total ekspor November 2021. Ekspor tersebut paling banyak disumbang oleh industri pengolahan sebesar US$ 16,26 miliar atau 71,19 persen.
Berikutnya sektor pertambangan menyumbang US$ 4,82 miliar atau 21,11 persen, serta pertanian, kehutanan, dan perikanan menyumbang US$ 0,43 miliar atay 1,87 persen. Sedangkan migas menyumbang US$ 1,33 miliar atau 5,83 persen.
Peningkatan ekspor terbesar pada ekspor non-migas disumbang komoditas bahan bakar mineral yang naik US$ 211,3 juta dibanding bulan sebelumnya. Sementara itu penurunan terbesar tercatat pada ekspor lemak dan minyak hewani atau nabati yang turun US$ 811,4 juta.